Sumatera Selatan – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana untuk segera mengganti seluruh mobil angkutan kota (angkot) konvensional di Kota Palembang, Sumatera Selatan, dengan yang modern sebagai upaya mengoptimalisasikan pelayanan transportasi umum kepada masyarakat.
Direktur Lalu Lintas Jalan Kemenhub Suharto di Palembang, Sabtu, mengatakan, penggantian angkot tersebut dilakukan secara bertahap yang saat ini sudah dimulai dengan mengoperasikan sebanyak 29 unit angkot modern di Kota Palembang.
“Secara perlahan tapi pasti semua angkutan konvensional itu bakal diganti dengan yang seperti ini (angkot modern),” kata Suharto, seusai acara peluncuran program Feeder LRT Gerakan Nasional Kembali ke Angkutan Umum (GNKAU) di Griya Agung Palembang oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.
Menurutnya, puluhan angkot modern tersebut bakal efektif beroperasi pada Juli 2022 melintasi dua rute operasional yakni Jalan Talang Kelapa – Talang Buruk via Asrama Haji sebanyak 11 unit angkot dan sebanyak 18 unit lainnya rute Asrama Haji – Sematang Borang via Kol. Haji Burlian.
Masing-masing rute itu disiapkan bersama Dinas Perhubungan Kota Palembang dan Provinsi Sumatera Selatan untuk dilintasi pada tahap pertama untuk mendekatkan masyarakat pada moda transportasi lain seperti kereta cepat (Light Rail Transit) dan Bus Rapid Transit (BST).
Kata dia, dua rute perlintasan angkot itu merupakan kawasan terluar Palembang, yang jauh dari jangkauan moda transportasi umum LRT dan BST tersebut sehingga perlu disediakan fasilitas untuk memudahkan masyarakat memanfaatkannya.
“Ini juga sebagai upaya pemerintah mengintegrasikan semua transportasi umum yang ada di Palembang, sehingga masyarakat mudah memanfaatkannya,” kata dia,
Pengoperasian angkot modern dilakukan secara bertahap yang dalam waktu dekat ada penambahan unit kendaraan lagi karena masih ada 15 rute lain yang dipersiapkan di Palembang.
Ia menjelaskan, pada angkot modern sudah difasilitasi sarana penyejuk udara (AC), kamera pengawas, GPS dan alat pembayaran non tunai (tap-cash) untuk menunjang keamanan dan kenyamanan penumpang.
“Tarif sampai Desember 2022 gratis, lalu tarif normalnya Rp3 ribu-Rp4 ribu semuanya non tunai (tap-cash),” imbuhnya.
Dengan fasilitas yang sudah representatif dan ekonomis itu menjadi alasan mengapa angkot modern tersebut disiapkan untuk menggantikan semua kendaraan angkot konvensional di Palembang.
Ia pun menyebutkan, bukan hanya penumpang saja tapi operator angkot juga dapat kemudahan sebab mereka diberi gaji di atas upah minimum regional (UMR) Kota Palembang per bulan termasuk mendapatkan jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan.
Saat ini sudah ada 62 orang operator yang dipekerjakan untuk mengoperasikan kendaraan angkot modern yang bekerja sama dengan pihak ketiga swasta.
“Pemerintah mengharapkan dengan dioperasikannya angkot modern ini bisa mengurangi kemacetan kendaraan pribadi di jalan raya sehingga juga bisa mengurangi polusi udara di Palembang dan membuka lapangan pekerjaan baru,” tandasnya.
sumber : antarasumsel.com
Leave a Reply