Bulog OKU sediakan stok beras cadangan untuk korban bencana alam

Baturaja – Perum Bulog Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan siap menyalurkan 300 ton beras cadangan untuk korban bencana alam di tiga kabupaten, meliputi OKU, OKU Timur, dan OKU Selatan.

Kepala Bulog Sub Divre III OKU Julkhaidar Romadhon di Baturaja, Sabtu, mengatakan saat ini tersedia 300 ton beras cadangan di gudang Bulog yang siap disalurkan untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana alam di wilayah itu.

“Apalagi di tiga kabupaten tersebut kita ketahui beberapa waktu lalu dilanda bencana banjir yang merendam ratusan rumah penduduk sehingga membutuhkan bantuan dari pemerintah,” katanya.

Hanya saja, kata dia, ratusan ton beras yang disiapkan pemerintah sejak beberapa tahun terakhir tersebut hingga saat ini banyak yang belum terserap karena belum adanya pengajuan penyaluran dari pemerintah daerah masing-masing.

“Dari 300 ton itu yang terserap baru dari OKU Timur saja sekitar 20 ton,” ungkapnya.

Pihaknya sudah sering menyurati dan menyosialisasikan ke pemerintah daerah tentang mekanisme mendapatkan cadangan beras untuk bencana alam tersebut.

“Cara mengajukannya mudah sekali tinggal buatkan surat keputusan (SK) bupati tentang tanggap darurat bencana alam dan lampirkan data korban. Lalu kami akan langsung salurkan berasnya,” katanya.

Untuk itu, ia mengimbau Pemkab OKU dan OKU Selatan segera memanfaatkan beras untuk bencana alam tersebut dengan melengkapi dokumen administrasi yang diperlukan.

“Karena kalau sampai Desember 2023 tidak diambil maka stoknya akan hangus,” katanya.

Kasi Distribusi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten OKU Joni Harianto sebelumnya menjelaskan bahwa melalui APBD selama tiga tahun anggaran pihaknya mengalokasikan 15 ton cadangan beras pangan untuk memenuhi kebutuhan korban bencana alam di wilayah itu.

“Pada 2022 dianggarkan sebanyak 10 ton, 2021 dua ton dan 2022 tiga ton,” katanya.

Hanya saja, kata dia, sejak tiga tahun terakhir cadang beras tersebut tidak dapat disalurkan karena terkendala SK Bupati OKU yang selama ini belum diterbitkan sehingga menjadi kendala dalam payung hukum penyaluran.

“Mengingat selama dua tahun Kabupaten OKU hanya dijabat oleh pelaksana harian sehingga tidak bisa menerbitkan SK bupati,” katanya.

Selama ini, tim pelaksana penyaluran cadangan beras pangan dari organisasi perangkat daerah (OPD) terkait belum terbentuk sehingga 15 ribu ton beras tersebut hingga saat ini masih tersimpan di gudang Bulog OKU.

“Untuk tim pelaksana penyaluran cadangan beras pangan saat ini sudah dibentuk tinggal pembuatan SK bupati saja,” ujarnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

sumber : antarasumsel.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*