Palembang, Sumatera Selatan – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan optimistis beras petani di daerah setempat terserap secara maksimal saat masa puncak panen raya triwulan pertama tahun ini.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel R Bambang Pramono, kepada wartawan di Palembang, Kamis, mengatakan masa puncak panen raya triwulan pertama diperkirakan berlangsung secara menyeluruh pada bulan Maret.
Berdasarkan data yang dihimpun diketahui jumlah produksi beras di masa puncak panen tersebut diperkirakan mencapai 90 ribu hektare dari 17 kabupaten-kota, kata dia.
Menurut dia, jumlah produksi beras tersebut cukup realistis tercapai, sebab di pertengahan Februari ini tercatat sudah ada sekitar 65-70 ribu hektare lahan yang panen.
Untuk diketahui, 56-70 ribu hektare lahan yang sudah panen lebih dulu itu di antaranya ada di Kabupaten Banyuasin, Ogan Komering Ilir, dan Ogan Komering Ulu Timur.
“Jadi jumlah 90 ribu hektare itu cukup signifikan mengingat Sumsel adalah penghasil beras nasional (peringkat keempat nasional tahun 2022),” ujarnya.
Dia mengaku optimistis dari melimpahnya jumlah hasil produksi beras petani pada masa panen raya triwulan pertama itu juga dapat terserap secara maksimal.
Sebab menurut dia, untuk diketahui peminat beras petani Sumsel cukup banyak dan bukan hanya mengandalkan Bulog.
Hal tersebut terbukti beras yang lebih dulu di panen sekitar 65-70 ribu hektare dari tiga kabupaten tadi telah diserap oleh para pelaku usaha dari Pulau Jawa dan Provinsi Lampung.
Dia menyebut, para pelaku usaha tersebut membeli beras para petani rata-rata dengan harga yang cukup tinggi yakni senilai Rp5 ribu hingga Rp6 ribu per kilogram sementara serapan pemerintah Rp4.200 per kilogram.
“Kondisi ini setidaknya membuat petani bergairah sampai puncak masa panen pertama, pada Maret nanti. Pemerintah akan selalu mendampingi untuk memperlancar semuanya,” kata dia.
sumber : antarasumsel.com
Leave a Reply