Rexy Mainaky berharap Malaysia bisa mengakhiri penantian meraih medali emas bulu tangkis dalam Olimpiade. Ganda putra Aaron Chia/Soh Wooi Yik ditargetkan bisa menjadi penawar dahaga. Rexy Mainaky kembali bergabung dengan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia, BAM. Mantan ganda putra terbaik Indonesia tersebut ditunjuk menjadi direktur pelatih ganda putra pelatnas Malaysia. Kehadiran peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 ini diharapkan bisa membawa Malaysia mencapai prestasi tertinggi dalam Olimpiade Paris 2024.
Sejauh ini, Malaysia belum pernah juara Olimpiade untuk cabang olahraga bulu tangkis. Prestasi terbaik mereka adalah mendulang delapan medali perak dan lima perunggu. Rexy melihat peluang emas ada di pundak Aaron/Soh, yang kini menempati ranking tujuh dunia. Dia meminta pasangan tersebut terus meningkatkan performa. “Lantaran ada waktu satu setengah tahun sebelum pertandingan (Olimpiade) dimulai, Aaron/Wooi Yik perlu memanfaatkan waktu yang tersedia untuk mempersiapkan diri menghadapi Olimpiade,” ujar Rexy.
“Setelah ada pembicaraan dari hati ke hati, mereka mengatakan ingin menjadi atlet pertama Malaysia yang meraih emas Olimpiade dan juga menjadi juara dunia.” “Akan tetapi, hal itu perlu usaha dan kerja keras. Kami hanya memiliki waktu satu setengah tahun dari dua tahun.” Rexy pun menceritakan masa lalunya sebagai pembangkit motivasi Aaron/Soh. Dia mengatakan bahwa dalam kesempatan pertama tampil di Olimpiade, dirinya hanya mencapai perempat final. “Dan pada edisi berikutnya, saya meraih medali emas. Mereka sebaliknya, bisa menyabet medali perunggu dalam kesempatan pertama tampil di Olimpiade,” ungkap Rexy.
“Jadi, mereka perlu usaha yang lebih lagi supaya memenangi medali emas di Paris. Semua tergantung mereka, apakah mau mendorongnya atau justru sebaliknya.” Ya, Aaron/Soh membuat kejutan pada Olimpiade Tokyo 2020. Mereka menyingkirkan ganda putra terbaik Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, pada laga perempat final. Alhasil, Aaron/Soh melangkah ke semifinal tetapi gagal ke final. Pada perebutan medali perunggu, Aaron/Soh menang atas The Daddies, julukan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Rexy, yang menjuarai Olimpiade Atlanta 1996 bersama Ricky Subagja, juga berbicara tentang peluang Aaron/Soh pada 2022 ini. Dia yakin, mereka bisa meraih gelar internasional.
“Sejauh ini, mereka sangat positif. Mereka ingin menjuarai beberapa turnamen tahun ini termasuk Kejuaraan Dunia dan Asian Games,” ujar Rexy. Aaron/Soh memiliki peluang besar memenangi gelar internasional pertama sejak dipasangkan pada 2017 di German Open 2022. Event tersebut akan berlangsung di Muelheim, 8-13 Maret 2022. Turnamen tersebut masuk BWF World Tour Super 300. Total hadiah yang diperebutkan adalah 200.000 dollar AS (sekitar Rp 2,879 miliar).
sumber : kompas.com
Leave a Reply