Bali – Pertemuan kelima Tingkat Menteri Forum Negara Pulau dan Kepulauan (AIS Forum) yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, pada Selasa, menghasilkan tujuh dokumen kerja sama.
“Dalam pembukaan pertemuan tadi, saya sampaikan bahwa kita sudah mengambil jalur yang tepat. Di tengah situasi dunia yang sedang tidak baik-baik saja, Indonesia memilih mengedepankan dan memperkuat kerja sama dan kolaborasi,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai memimpin pertemuan AIS Forum di Nusa Dua, Bali, Selasa.
“Ini merupakan wujud komitmen dan kontribusi Indonesia bagi dunia,” ujar dia, menambahkan.
Ketujuh perjanjian kerja sama yang ditandatangani selama pertemuan itu meliputi dokumen peta jalan dekarbonisasi untuk sektor pariwisata, dokumen profil emisi karbon biru, surat pernyataan minat kerja sama Taman Perdamaian Alam Laut antara Indonesia dan Timor Leste, serta pernyataan minat dan perjanjian riset bersama dengan University of Malta.
Kemudian, kesepakatan pembangunan Pusat Riset dan Pembangunan AIS di Imperial College London; nota kesepahaman antara UNPAD, IPB, dan University of Toliara, Madagaskar; dan pernyataan minat program strategis bersama AIS Forum dan Kelompok Kerja Sama Negara Melanesia (MSG).
Menurut Retno, semua kesepakatan itu mencerminkan arah ke depan kerja sama AIS Forum yang fokus kepada kerja sama praktis dan solusi inovatif yang berakar pada kearifan lokal di setiap negara peserta.
“Kita garisbawahi kembali pentingnya solidaritas untuk mengatasi tantangan bersama. Saya sampaikan bahwa AIS Forum harus menjadi forum yang menghasilkan solusi inovatif dan memastikan (tata kelola) laut yang berkelanjutan,” tutur Retno.
Para menteri AIS Forum juga membahas rancangan Deklarasi Bersama para pemimpin AIS Forum, sebelum diajukan untuk disepakati dalam KTT AIS Forum di Nusa Dua pada 11 Oktober 2023.
Pertemuan puncak yang akan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo itu disebut Retno akan menjadi tonggak bersejarah yang mendasari sinergi solusi untuk mengatasi tantangan global.
KTT AIS Forum yang ekonomi biru, masa depan kelautan, serta solidaritas itu diikuti oleh 30 negara dari total 51 negara peserta AIS Forum, dan empat organisasi internasional.
sumber : antarasumsel.com
Leave a Reply