Palembang – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan meminta para petani memanfaatkan teknologi pertanian untuk meminimalkan kegagalan panen.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru di Palembang, Kamis, mengatakan, banyak faktor nonteknis yang dihadapi petani terutama dipengaruhi cuaca dan iklim.
“Petani kita masih terpaku pada kebiasaan yang dilakukan puluhan tahun, padahal zaman sudah berubah dan teknologi sudah masuk ke pertanian,” kata dia.
Untuk mendorong pemanfaatan teknologi itu, Pemprov Sumsel sudah mengangkat tenaga honor 1.400 orang tenaga penyuluh pertanian.
Penyuluh ini memiliki tugas utama meningkatkan intensitas penanaman lahan sawah untuk meningkatkan produktivitas.
Tidak ada pilihan lain selain penerapan teknologi, jika tidak digunakan, petani sulit menerapkan dua kali atau tiga kali tanam dalam setahun, kata dia.
Teknologi pertanian dapat diterapkan dalam beragam cara, mulai dari pemilihan benih, pemupukan, hingga kegiatan pascapanen.
Produktivitas sawah di Sumatera Selatan sejauh ini meningkat dari 5,0 ton gabah kering giling (GKG) per hektare menjadi 5,2 ton GKG per hektare berkat pendampingan kepada petani oleh petugas penyuluh lapangan.
Semula produktivitas lahan sawah di Sumsel selalu di bawah 5 ton GKG per hektare dalam 10 tahun terakhir.
Namun sejak disebar 1.400 tenaga Pendamping Peningkatan Ekonomi Pertanian (PPEP) ke sejumlah daerah sentra produksi beras, kini produktivitas lahan padi sudah meningkat menjadi 5,2 ton GKG per hektare sejak 2021.
Petugas PPEP juga mempermudah petani untuk mengakses beragam program pemerintah, seperti pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR), pupuk subsidi hingga asuransi lahan pertanian.
sumber : antarasumsel.com
Leave a Reply