Sumatera Selatan – Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan terus mengoptimalkan upaya pencegahan anak stunting dengan membentuk tim pendampingan keluarga yang tersebar di 107 kelurahan pada 18 kecamatan.
“Pembentukan tim ini sebagai salah satu bentuk komitmen Pemkot Palembang mencegah anak stunting sekaligus mendukung rencana aksi nasional Percepatan Penurunan Angka stunting di Indonesia (RAN–PASTI),” kata Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda dalam siaran pers di Palembang, Kamis.
Seusai rapat koordinasi bersama Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terkait pencegahan anak stunting, Fitrianti menjelaskan, tim tersebut beranggotakan sebanyak 2.940 orang yang terdiri dari kader posyandu, tenaga kesehatan dan bidan.
Setiap anggota dalam tim tersebut memiliki tugas meliputi pendampingan, bimbingan konseling dan pemeriksaan kesehatan tiga bulan pra nikah terhadap setiap calon pasangan pengantin di daerah masing-masing.
“Pendampingan sejak tiga bulan pra nikah itu untuk supaya, calon pasangan itu siap mendapatkan kehamilan yang sehat nantinya setelah menikah, dengan memberikan pemahaman berapa berat badan yang ideal untuk kehamilan, asupan gizi yang cukup dan semacamnya,” kata dia.
Di mana, pelaksanaan tugas tersebut mereka lakukan di bawah koordinasi Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Kota Palembang, Dinas Kesehatan, juga dikerjasamakan dengan aparatur di Kecamatan, Kelurahan dan Kantor Urusan Agama (KUA) setempat.
“Sebab sejak tiga bulan pra nikah calon pengantin juga dipantau melalui aplikasi elektronik Siap Nikah oleh KUA, untuk memastikan pasangan itu sudah siap atau belum berdasarkan pemeriksaan kesehatan tadi,” kata dia.
Dia mengharapkan, dengan upaya pembentukan tim tersebut kasus anak stunting di Palembang bisa dimitigasi yang mana, berdasarkan data yang Pemkot himpun per Desember 2021, ada sekitar 1,3 persen anak mengalami stunting dari total sekitar 765,296 anak usia 0-4 tahun di kota itu.
Sementara itu, Deputi Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga (KSPK) BKKBN Nopian Andustin mengatakan, melalui pembentukan tim tersebut Palembang dinilai menjadi kota pertama di Indonesia yang telah secara optimal melakukan upaya pencegahan anak stunting.
“Gagasan pembentukan tim yang saling terintegrasi ini ialah langkah strategis yang luar biasa, Palembang adalah kota yang pertama di Indonesia melakukan pencegahan stunting, yang idealnya memang seperti ini,” kata dia.
sumber : antarasumsel.com
Leave a Reply