Palembang – Khotib Ustadz H Dumyati Umar M Pd seusai shalat Idul Fitri 1444 Hijriah di Masjid Alaman Kompleks Perumahan Polda Sumatera Selatan Pakri Palembang, Sabtu, mengajak keluarga besar Polda dan semua jamaah untuk meninggalkan sifat tercela.
“Pada hari raya kemenangan ini, kita juga mestinya disadarkan tentang bahaya dan buruknya sifat-sifat tercela, seperti takabur, iri, dengki, dendam, bohong, curang, tamak, riak, mencela, dan sifat buruk lainnya,” ujarnya di hadapan para jamaah, Wakapolda Sumsel Brigjen Pol.M.Zulkarnain dan PJU Polda Sumsel.
Shalat ied di Masjid Alaman Kompleks Pakri Palembang dipimpin Imam Ustadz Safari Davi berlangsung dengan khidmat, aman, tertib, dan lancar.
Lebih lanjut khotib menjelaskan bahwa semua akhlak buruk tersebut adalah sebagai bentuk perbuatan dosa yang menyebabkan banyak kerugian, di antaranya penghalang turunnya rahmat Allah SWT dan penutup pintu rezeki.
Selain itu, sifat-sifat tercela bisa menjadi penyebab rusaknya bangunan persatuan dan persaudaraan di antara sesama umat, oleh karena itu hendaknya semaksimal mungkin dilakukan berbagai upaya untuk menghindarinya, kata Ustadz Dumyati.
Gema takbir, tahlil tahmid dan tasbih telah dikumandangkan sejak malam Idul Fitri.
Semua orang di seluruh penjuru dunia melantunkannya dengan berbagai irama untuk membesarkan dan mengagungkan nama Allah.
Hal ini menunjukkan besarnya rasa tanda syukur atas kemenangan melawan hawa nafsu di bulan Ramadhan.
Apalagi seiring dilonggarkannya protokol kesehatan dari pemerintah, semua terlihat sangat gembira menyambut hari kemenangan.
Bagaimana tidak, setelah dua tahun berhari raya dengan segala pembatasan akibat COVID-19, kini rindu yang memuncak itu benar-benar pecah dan menjelma menjadi luapan suka cita menyambut Lebaran ujarnya.
Kebahagiaan terpancar dalam setiap pribadi Muslim setelah usai berpuasa di bulan penuh berkah ini.
Tidak terasa, waktu begitu cepat berlalu, dan bulan Ramadhan yang penuh rahmat, keberkahan dan keutamaan kini telah berlalu.
“Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang celaka karena tidak mendapatkan pengampunan dari Allah Ta’ala selama bulan Ramadhan, sebagaimana yang tersebut dalam doa yang diucapkan oleh malaikat Jibril ‘alaihissalam dan diamini oleh Rasulullah SAW,” ujarnya.
Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni oleh Allah Ta’ala
Oleh karena itu, marilah memohon kepada Allah Ta’ala agar menerima amal kebaikan di bulan yang penuh berkah ini dan mengabulkan segala doa dan permohonan ampun kepada-Nya, sebagaimana sebelum datangnya bulan Ramadhan berdoa kepada-Nya agar dipertemukan dengan Ramadhan berikutnya, kata Khotib Dumyati.
sumber : antarasumsel.com
Leave a Reply