Palembang – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sumatera Selatan memberikan pelatihan menjahit bersertifikat kepada puluhan narapidana /warga binaan pemasyarakatan (WBP di) Lembaga Pemasyarakatan Perempuan
Kelas IIA Palembang.
Pelatihan keterampilan menjahit diberikan kepada WBP Lapas Perempuan dengan harapan bisa menjadi bekal untuk menjalani kehidupan setelah bebas menjalani masa pidana, kata Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ilham Djaya di Palembang, Sabtu.
Selain menjahit, sebelumnya pihaknya juga memberikan pelatihan kepada WBP Lapas Perempuan dengan keterampilan membuat roti dan aneka kue kering.
“Saya mengapresiasi pelatihan bersertifikat yang dilakukan oleh Lapas Perempuan Palembang, dengan bekal keterampilan tersebut diharapkan dapat membantu warga binaan dalam meningkatkan keterampilan, memperoleh sertifikat, dan mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan dunia kerja setelah masa hukuman selesai,” ujarnya.
Menurut Ilham, pihaknya melalui jajaran Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan terus memberikan pelatihan bersertifikat kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
“Pemberian pelatihan bersertifikat kepada warga binaan merupakan komitmen Kanwil Kemenkumham Sumsel dalam menjalankan Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 Tentang pembinaan dan pembimbingan narapidana/WBP.
Berdasarkan PP 31 itu disebutkan bahwa narapidana wajib mendapatkan pemberdayaan dalam pembinaan dan pembimbingan berupa keterampilan kerja dan latihan kerja.
Setiap UPT pemasyarakatan memberikan pelatihan berbeda-beda disesuaikan dengan minat dan bakat narapidana seperti lapas yang dihuni WBP laki-laki keterampilan menggunakan peralatan las listrik, memperbaiki mesin kendaraan bermotor (perbengkelan), dan membuat tempe, kata Kakanwil Ilham.
Sementara Kalapas Perempuan Kelas IIA Palembang Ike Rahmawati menjelaskan pada Juni 2023 ini WBP yang menjalani pembinaan di lapas ini diberikan pelatihan menjahit bersertifikat.
Pelatihan itu bertujuan untuk memberikan keterampilan baru kepada warga binaan agar dapat meningkatkan keterampilan dan potensi kerja mereka setelah kembali ke masyarakat.
Dalam pelatihan tersebut warga binaan diberikan materi dan praktik langsung tentang teknik menjahit mulai dari dasar hingga tingkat lanjutan.
Warga binaan Lapas Perempuan diajarkan tentang pemilihan kain, pola, dan metode jahit yang berkualitas.
Selain peningkatan keterampilan menjahit, pelatihan ini juga memberikan pemahaman tentang manajemen usaha dan pengembangan kreativitas dalam berbisnis fesyen.
Hal ini bertujuan untuk memberikan warga binaan bekal yang cukup untuk memulai usaha mereka sendiri setelah bebas nanti.
“Pelatihan menjahit bersertifikat ini merupakan salah satu langkah positif untuk mempersiapkan warga binaan agar nantinya dapat hidup mandiri dan berkontribusi positif dalam masyarakat setelah masa hukuman selesai,” kata Ike.
sumber : antarasumselcom
Leave a Reply