Jakarta (ANTARA) – Pelatih tim nasional (timnas) Argentina, Lionel Scaloni mengatakan bahwa dia bangga karena akan beradu taktik dengan pelatih timnas Belanda Louis van Gaal. Kedua tim akan bertemu di perempat final Piala Dunia 2022 pada Sabtu malam (10/12). Argentina melaju ke babak 8 besar setelah menang 2-1 atas Australia, sementara Belanda menyingkirkan Amerika Serikat dengan skor 3-1. Scaloni sendiri mengaku telah mengidolakan Louis van Gaal sejak pelatih Belanda itu melatih Barcelona pada tahun 2000. Kini keduanya harus berhadapan saat tim yang mereka latih harus berhadapan di babak 8 besar. “Saya berada di Deportivo La Coruna ketika dia menjadi pelatih Barcelona dan dia sudah menjadi sosok terkenal, saya bangga bisa menghadapinya, semua orang tahu apa yang dia lakukan untuk sepak bola,” kata Scaloni tentang pelatih berusia berusia 71 tahun yang dikutip AFP pada Senin. Scaloni adalah bagian dari tim Deportivo yang mengalahkan Barcelona asuhan Van Gaal untuk meraih gelar LaLiga pada musim 1999/2000. Scaloni mengatakan bahwa tim Belanda saat ini tidak lebih berbakat seperti generasi sebelumnya, tetapi mereka akan tetap memberi Argentina ujian yang berat. “Tim (Belanda) saat ini tidak secemerlang tim Belanda sebelumnya, tetapi mereka sangat jelas dengan apa yang mereka lakukan,” kata Scaloni. “Ini akan menjadi pertandingan hebat antara dua tim bersejarah. Satu akan tersingkir, kami harap kami lolos.”

Palembang  – Aparat kepolisian menangkap dua orang tersangka kasus kekerasan hingga korban tewas di Hotel Grand Daira (DG), Jalan Jendral Sudirman, Palembang, Sumatera Selatan.

Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Palembang Komisaris Besar Polisi Mohkamad Ngajib, di Palembang, Selasa, mengatakan para tersangka merupakan remaja pria berinisial MD (17) dan BR (21) warga Kota Palembang.

Para tersangka ditangkap personel Unit Reskrim Polsek Ilir Timur 1 dan personel Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Palembang secara terpisah nyaris tanpa perlawanan di tempat persembunyian mereka, pada Sabtu (3/12).

Masing-masing, lanjutnya, tersangka MD ditangkap polisi di Kota Palembang, sementara BR ditangkap di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.

“Keduanya adalah tersangka tindak kekerasan di hotel GD hingga korbannya tewas, Jumat (2/12) malam,” kata dia, tersangka saat ini ditahan di Kantor Polsek Ilir Timur 1 Palembang guna penyelidikan lebih lanjut.

Ngajib menjelaskan, berdasarkan penyelidikan, saat itu MD dan BR terlibat keributan dengan korban berinsial MNF (26), warga Dusun 2, Kelurahan Lubuk Sakti, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir.

Peristiwa keributan itu berlangsung saat kedua tersangka memergoki korban MNF berada di dalam kamar hotel lantai lima bernomor 504 bersama saksi seorang perempuan berinisial SH (16).

“Tersangka BG tak terima MNF ini memesan jasa kencan terhadap SH melalui aplikasi Michat tanpa melalui dirinya, hingga terjadi keributan,” kata dia.

Dalam keributan tersebut, lanjutnya, tersangka BG memukul korban diarah wajah sementara MD memegang tangan korban, hingga posisi korban tersudut ke arah jendela yang sedang terbuka.

“Meski sempat ditahan tersangka MD, tersangka BG nekat mengangkat kaki korban keluar luar jendela hingga yang bersangkutan jatuh ke lantai dasar parkiran hotel dan tewas ditempat,” ujarnya.

Berdasarkan hasil visum et revertum Rumah Sakit Bhayangkara M Hasan Palembang diketahui korban MNF mengalami luka robek di bagian belakang kepala dan patah tulang tangan sebelah kiri.

Polisi menyita barang bukti dua unit ponsel miliki tersangka dan saksi SH, celana panjang warna coklat dan baju warna hitam milik korban MNF.

Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 170 Ayat (2) ke 3e KUHP tentang tindak pidana bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang hingga orang meninggal dunia dengan ancaman hukuman pidana penjara selama 12 tahun.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

sumber : antarasumsel.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*