Palembang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan mulai mempersiapkan personel dan peralatan dalam upaya mengantisipasi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada 2023.
“Kami saat ini mulai mempersiapkan diri menghadapi ancaman kebakaran karhutla tahun ini, sebab berdasarkan rakorsus bersama Kementerian Polhukam belum lama ini akan muncul kemarau panjang atau berpotensi El Nino,” kata Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Ansyori di Palembang, Senin.
Ia menjelaskan musim kemarau panjang di Indonesia, termasuk wilayah Sumsel, tahun ini lebih panjang dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, perlu berbagai persiapan agar pengendalian dapat dilakukan secara matang.
BPBD Sumsel bersama tim terpadu TNI-Polri dan Manggala Agni Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) telah berpengalaman soal penanganan karhutla sejak puncak pada 2015 hingga saat ini sehingga optimistis penanganan dan penanggulangan bisa dengan baik.
Pada 2015, Sumsel mengalami karhutla cukup hebat mencapai ribuan hektare sehingga menimbulkan kabut asap yang berdampak terhadap perekonomian daerah dan gangguan kesehatan.
Namun, katanya, setelah 2015 penanggulangan karhutla dapat tertangani dengan baik sehingga kejadian-kejadian tidak begitu parah.
Berdasarkan catatan BPBD Sumsel, ada beberapa kabupaten cukup rawan karhutla karena memiliki lahan gambut, seperti Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir (OKI), Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Musi Banyuasin, dan Banyuasin.
“Dalam minggu ini saja di Kabupaten Ogan Ilir sudah dua kali terjadi karhutla seluas satu dan dua hektare, namun itu dapat teratasi oleh tim. Saat ini tim penanggulangan masih siaga di kawasan karhutla ini,” kata dia.
Munculnya karhutla ini di Sumsel pekan ini karena kawasan gambut mulai berkurang air atau di atas permukaan gambut kering. Hal itu dampak terjadi permukaan air sungai mulai menurun.
“Itu yang terjadi saat ini, sehingga kami pun bersama tim terpadu mulai siaga agar tahun ini yang muncul potensi El Nino bisa tertangani dengan baik sehingga karhutla seperti tahun 2015 tidak terulang lagi,” ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat tidak sembarangan membuang puntung rokok atau menghidupkan api di kawasan gambut yang mudah terbakar ini.
Untuk lahan perkebunan, katanya, agar warga menghindari membakar lahan yang bisa mengakibatkan kebakaran meluas ke area lainnya.
sumber : antarasumsel.com
Leave a Reply