Baturaja – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, memasuki musim kemarau tahun ini mulai siaga menghadapi kebakaran hutan dan lahan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Komering Ulu (OKU) Amzar Kristopa didampingi Manajer Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) Gunalfi di Baturaja, Ibu Kota Kabupaten OKU, Rabu mengatakan berdasarkan prakiraan Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan bahwa musim kemarau sekitar Mei 2022 dan mencapai puncak pada periode Juli-September 2022.
Oleh sebab itu, saat ini pihaknya telah menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sehingga dapat ditanggulangi sedini mungkin.
“Apalagi Kabupaten OKU salah satu daerah di Sumsel yang rawan terjadi karhutla saat musim kemarau,” katanya.
Berdasarkan hasil pemetaan terdapat 10 kecamatan di Kabupaten OKU rawan karhutla meliputi Kecamatan Pengandonan, Lubuk Batang, Muarajaya, Semidang Aji, Baturaja Barat, Baturaja Timur, Sosoh Buay Rayap, Peninjauan, Kedaton Peninjauan Raya dan Kecamatan Lengkiti.
10 kecamatan ini dipetakan sebagai daerah rawan karhutla karena masih banyak terdapat hutan serta lahan perkebunan milik warga yang mudah terbakar saat musim kemarau panjang.
BPBD OKU telah menyiapkan seluruh peralatan penanggulangan karhutla termasuk membentuk posko di daerah rawan bencana agar bencana tersebut dapat ditanggulangi sedini mungkin.
Posko penanggulangan bencana ini dilengkapi personel dari BPBD OKU dan masyarakat peduli api yang bertugas memantau titik api melalui aplikasi Lapan, SiPongi dan Lancang Kuning selama 24 jam.
“Kami juga mengimbau masyarakat selama musim kemarau tidak membuka lahan dengan cara membakar sehingga tidak menimbulkan kebakaran,” ujarnya.
sumber : antarasumsel.com
Leave a Reply