Lubuk Batang – Pemerintah Desa Tanjung Manggus gelar bimtek Ketahanan Pangan Teknis Pengelolaan Berbudidaya Sapi. Kegiatan ini dilaksanakan di aula kantor Desa Tanjung Manggus.
Kepala Desa Tanjung Manggus Arif Sazili menyampaikan, ketahanan pangan ini merupakan prioritas kegiatan dana desa yang sudah dimasukan dalam anggaran 2024.
“Saya harap pengurus atau kelompok budidaya sapi ini dapat menyerap ilmu yang diberikan oleh pemateri nantinya, karena dalam berbudidaya sapi ini banyak sekali kegiatan yang perlu mempedomani teknis berbudidaya yang baik mulai dari kandang, makanan, dan kesehatan, ” harapnya.
Kasi Pembangunan Kecamatan Lubuk Batang Agus Miwan,ST.MM menyampaikan agar kedepannya bimtek ketahanan pangan ini dilaksanakan lebih awal.
“Atau sebelum kelompok melaksanakan kegiatan berbudidaya dengan harapan kelompok budidaya sudah mempunyai ilmu untuk melaksnakan budidaya, ” sarannya.
Budidaya sapi, kata dia hampir dilakukan seluruh desa, karena didukung sumberdaya alam ketersediaan makan sapi berupa rumput masih banyak tersedia yang berada di wilayah kebun sawit dan karet.
“Untuk itu harus dikelola oleh kelompok budidaya yang mempunyai sumberdaya manusia yang baik dan mumpuni dalam berbudidaya, ” ucapnya.
Drs.Insarul Hadi Koordinator Tenaga Ahli Kabupaten dalam materinya menyampaikan, dalam regulasi dana desa, ketahanan pangan wajib minimal 20 persen dianggaran APBDes desa
“Untuk tahun anggaran 2025 tahun depan ketahanan pangan masih masuk prioritas dana desa artinya wajib dianggarkan kembali minimal 20 persen karena merupakan wujud desa dalam mendukung program pemerintah pusat yaitu swasembada pangan nasional, ” jelasnya
Dia berharap, kedepannya kecamatan Lubuk Batang khususnya Tanjung Manggus bisa menjadi lumbung pangan berupa daging sapi.
“Budidaya sapi ini diharapkan bergulir dalam lingkungan masyarakat desa Tanjung Manggus untuk mewujudkan warga desa makmur sejahtera dan bisa menerima manfaat ketahanan pangan secara keseluruhan, ” harapnya.
dr. Hewan Putu Pantoyo dalam materinya menyampaikan tentang teknis pemberian pakan dan kesehatan hewan sapi.
Ia meminta kepada pengelola agar cepat laporan ketika ada permasalahan kesehatan hewan, karena harus cepat dirawat.
“Dengan adanya pelatihan ini semoga kelompok ternak bisa menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kegiatan bimtek ini.Untuk penyakit hewan ini yang pertama harus kita diagnosa dulu apa penyakitnya baru kita melakukan tindakan untuk melakukan pengobatan, ” tuturnya.
Dia berharap agar setiap kelompok sering-sering koordinasi ketika menemukan permasalahan dengan kesehatan sapi agar cepat ditangani agar supaya sapi tersebut cepat tertolong dari kematian.
sumber : okusatu.id
Leave a Reply