Jakarta – PSSI menanggapi pernyataan Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) yang meminta laga leg kedua melawan Indonesia pada 25 Maret 2025 untuk digelar di tempat netral atau bukan di Indonesia karena alasan keamanan.
Sejumlah keputusan wasit Ahmed Al Kah dianggap menguntungkan Bahrain selaku tim tuan rumah. Puncaknya ketika wasit asal Oman memperpanjang durasi injury time dari enam menit menjadi sembilan menit tanpa alasan yang jelas.
Bahrain pun bisa menyamakan kedudukan pada menit 90+9 sehingga timnas Indonesia gagal menang karena skor akhir menjadi 2-2.
Keputusan wasit tersebut memancing kemarahan warganet Indonesia yang meluapkannya dengan menyerang akun media sosial BFA dan akun para pemainnya.
“Kita akan buat surat ke AFC yang menyatakan supaya pertandingan fair, maka tetap di Jakarta karena sebelumnya kan tandingnya di Bahrain. Yang kedua, kita juga akan memberi tahu bahwa kita akan menjamin keamanan dan kenyamanan bagi tamu kita seperti di Bahrain,” kata Arya dalam keterangan resminya.
“Soal di sosmed ya, namanya, kadang-kadang memang netizen-netizen Indonesia itu ramai, tetapi sebenarnya mereka ramah itu dan baik-baik,” lanjutnya.
Apalagi Indonesia sudah terbukti sukses dalam menggelar sejumlah kompetisi internasional termasuk Piala Dunia U-17 pada 2023.
“Apalagi kita sudah membuktikan kok pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 dan terselenggara dengan baik,” lanjutnya.
Indonesia dan Bahrain akan kembali bertanding pada 25 Maret 2025 di Stadion Gelora Bung Karno untuk matchday kedelapan Grup C Putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
sumber : antarasumsel.com
Leave a Reply