Palembang – Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatra Selatan mencatat sebanyak 12.410 petani di daerah itu menjadi peserta program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
“Program tersebut telah dijalankan dan diperkenalkan di 17 kabupaten/kota di Sumsel, dengan total luasan lahan mencapai 24.820 hektare. Jumlah petani yang tergabung sebanyak 12.410 orang,” kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sumsel R Bambang Pramono di Palembang, Senin.
Ia menjelaskan program tersebut dirancang sebagai bagian dari strategi mitigasi guna mengantisipasi dampak buruk yang mungkin terjadi akibat bencana alam, serta memberikan dukungan finansial kepada petani dalam kasus kegagalan panen.
“Kami sangat mendorong seluruh petani di Sumsel untuk berpartisipasi dalam program AUTP, sebab ini memberikan perlindungan kepada petani dalam situasi kerusakan tanaman padi yang disebabkan oleh bencana kekeringan.” jelasnya.
Kemudian, ia mengatakan petani padi yang tergabung dalam program itu dapat menerima ganti rugi yang diajukan oleh PT Jasindo, dengan besaran senilai Rp6 juta per hektare.
Menurutnya, manfaat dari asuransi pertanian itu juga akan memberi dorongan kepada petani untuk lebih berani dan tekun dalam usaha menanam padi, khususnya pada musim tanam kedua dan ketiga.
Sebelumnya, para petani ini berhadapan dengan risiko kegagalan yang cukup besar. Namun dengan adanya asuransi pertanian, sehingga mereka merasa lebih termotivasi untuk melanjutkan usahanya, terutama mengingat mayoritas lahan pertanian di Sumsel masih sangat bergantung pada perubahan iklim, jelasnya.
Selain itu, program itu diharapkan dapat memberikan perlindungan finansial yang penting bagi petani di Sumsel dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem dan ancaman kegagalan panen akibat El Nino, kata Bambang.
sumber : antarasumsel.com
Leave a Reply