Noval, Paskibraka Nasional Asal SMA Taruna Baturaja Disambut Hangat

OKU– SMA Taruna Tunas Bangsa Baturaja sangat bangga. Pasalnya, salah satu peserta didiknya menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional pada upacara 17 Agustus 2025 di Istana Negara.

Pelajar SMA Taruna yang beruntung itu yakni, Ahmad Noval Alfarizi. Senin, 25 Agustus 2025, pelajar kelas XI itu kembali ke sekolah, setelah beberapa waktu bersiap tugas menjadi pasukan pengibar dalam rangka HUT RI ke 80 tahun 2025.

Penyambutan Ahmad Noval sangat meriah. Selain pengalungan bunga oleh Kepala SMA Taruna Tunas Bangsa Baturaja Hj Khosamawati, juga diiringi irama drumband yang memicu semangat. Terlebih, Noval didampingi ibunda tercinta Fahriah.

“Selamat datang kembali anak kami, Ahmad Noval Alfarizi, “ ujar Kepala SMA Taruna Tunas Bangsa Baturaja Hj Khosamawati.

Selama beberapa bulan, dirinya bersama lima orang rekannya ikut seleksi yang dilanjutkan dengan sesi latihan sebagai pasukan pengibar.

Alhamdulillah semua berjalan sukses. Apa yang didapat di Kabupaten maupun nasional, aplikasi di sekolah. Terimakasih sudah mengharumkan SMA Taruna di nasional, “ ungkapnya dengan bahagia.

Ahmad Noval Alfarizi, lahir di Sekayu – Musi Banyuasin 11 Juli 2009. Ia merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Zazili Mustopa dengan Fahriah.

Noval satu-satunya utusan dari Provinsi Sumatera Selatan yang mengibarkan bendera dihadapan Presiden Ri Prabowo Subianto di Istana Negara.

“Saya masuk pasukan 17 serpihan kanan, “ ujar Noval dibincangi usai upacara penyambutan.

Ia mengaku tak percaya jika dirinya mampu menginjakkan kaki di Istana Negara sebagai anggota pasukan pengibar. Sebab, ia sedikit pesimis mengingat persaingan yang sangat ketat. Apalagi, seleksi diikuti utusan se Sumatera selatan.

“Harapan muncul ketika sampai di seleksi provinsi, saya yakin terpilih untuk sampai ke nasional. Alhamdulillah tercapai, “ ungkapnya.

Tampaknya, kesuksesnya mengikuti jejak sang ayah. Sebab, di tahun 1988, ayah yang ketika itu masih seusianya, terpilih sebagai paskibraka , namun untuk tingkat provinsi.

“Ayah pernah jadi Paskibraka tingkat provinsi tahun 1988, “ jelasnya.

Meski ia terpilih sebagai petugas di Istana Negara, tak membuat dirinya sombong. Sebab, langkah kakinya sampai ke tingkat nasional, bukanlah hasil jerih payahnya sendiri.

“Banyak yang mendukung. Sekolah, pelatih termasuk doa dari sekolah, orangtua, teman sekolah, “ tandasnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

sumber : okusatu.id

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*