Palembang – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menyiapkan langkah cepat mengatasi dampak bencana hidrometeorologi berupa banjir di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, beberapa hari lalu.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Pemprov Sumsel Edward Chandra di Palembang, Senin, mengatakan upaya penanggulangan yang sedang dipersiapkan fokus perbaikan infrastruktur publik yang rusak dihantam banjir besar di kabupaten ini.
Dalam peristiwa itu, dua jembatan penyeberangan putus, talut sepanjang 700 meter rusak, dan enam rumah warga hancur dihantam banjir besar pada 13 November 2022.
Semua infrastrukur dan rumah warga yang rusak tersebut di Desa Kota Batu Warkuk, Ranau Selatan, OKU Selatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Liwa, Provinsi Lampung.
Ia menjelaskan pemerintah mengambil langkah cepat dengan membagi tugas setiap instansi terkait yang bakal melakukan perbaikan infrastruktur tersebut.
Melalui pembagian ini, pihaknya mengharapkan, proses perbaikan bisa cepat dilakukan akhir tahun atau setidaknya sudah bisa dianggarkan dalam pagu belanja barang tahun 2023 karena infrastruktur itu dibutuhkan warga.
“Belum diketahui berapa nilai perbaikannya, jadi, untuk itulah kami cepat melakukan pembagian tugas melibatkan Dinas PUBMTR, Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS), PBDAS, Dinas Pertanian dan pemkab setempat,” ujarnya.
Sebagaimana perintah Gubernur Sumsel Herman Deru, katanya, dalam upaya penanggulangan ini juga fokus mengawal keberhasilan panen padi di wilayah yang terdampak banjir.
Berdasarkan laporan dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam peristiwa itu 30 hektare sawah terendam banjir beserta lumpur.
“Update terakhir pengawasan khususnya pada luas 10 hektare sawah di mana usianya sudah berumur 40 hari, karena selebihnya sudah panen beberapa hari lalu. Tapi tetap jadi prioritas pengawasan,” ujarnya.
Untuk program jangka panjang, BPBD diperintahkan membuat rencana pemberian bantuan penanganan bencana melalui E-Proposal ke BNPB, sebagai antisipasi dampak kebencanaan di seluruh kabupaten/kota di Sumatera Selatan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Iriansyah mengatakan pihaknya mencatat 600 kepala keluarga terdampak banjir akibat hujan deras di OKU Selatan.
Untuk meringankan beban para warga terdampak banjir, pihaknya sudah menyalurkan bantuan logistik dari pemerintah provinsi berupa makanan siap saji 450 paket, lauk pauk siap saji 450 paket, makanan anak 200 paket, gula 100 kilogram.
Selain itu, gandum 96 kilogram, minyak goreng 144 kilogram, sarden 200 kaleng, saus 96 botol, mi instan 600 bungkus, dan beras 2,5 ton.
Pihaknya mengalkulasi bantuan logistik ini untuk mencukupi kebutuhan korban selama 14 hari terhitung sejak bantuan ini tiba sekitar 14 November 2022.
“Korban dipastikan kondusif karena selain itu juga ada bantuan dari pemerintah kabupaten setempat dan turut mendirikan posko-posko yang masih disiagakan sampai saat ini beserta unsur pertolongan,” ujarnya.
Pihaknya memastikan tidak ada korban jiwa dalam banjir dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter ini.
BPBD Sumsel mengimbau masyarakat OKU Selatan dan sekitarnya atau daerah yang berada di dataran tinggi lainnya untuk selalu waspada bencana hidrometerologi, berupa banjir dan puting beliung yang diprakirakan berpotensi masih akan berlangsung hingga triwulan pertama tahun 2023.
sumber : antarasumselcom
Leave a Reply