Bermain di “Badarawuhi di Desa Penari”, Aming dituntut berbahasa Jawa

“Kalau ditanya kesulitannya sulit, tapi nggak terlalu karena coaching juga menolong sekali,” kata Aming dalam konferensi pers “Badarawuhi di Desa Penari” di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan pada saat awal-awal pembacaan skrip sampai proses tes kamera dan saat syuting Aming tetap dibimbing oleh pelatih bahasa Jawa agar pengucapannya tepat perkata maupun perhuruf.

Saat melihat hasilnya pun Aming dan para pemeran lainnya merasa suaranya sangat berbeda di mana pada kehidupan sehari-hari ia bersuara cempreng dan cadel. Salah satu yang membuatnya tertarik menjalani peran berbahasa Jawa di film ini adalah bisa menjadi nilai tambah pada film yang kental dengan bahasa Jawa dan juga membuatnya belajar dialek bahasa baru, yang mana biasanya Aming sangat kental dengan bahasa Sunda yang merupakan tanah kelahirannya.

“Saya jadi belajar hafal dialek, penekanan, intonasi & Jawanya ada Jawa Tengah Jawa Timur dialeknya beda-beda itu yang menurut saya jadi salah satu nilai plus buat film ini, dan tantangan yang Alhamdulillah bisa dilalui dan jadi beda,” katanya.

Aming juga bangga bisa bermain di film besutan sutradara Kimo Stamboel karena bisa memberikan sentuhan film horor yang berbeda dari segi sinematografi dan cara Kimo membawa warna pada film garapannya kali ini.

Film “Badarawuhi di Desa Penari” direncanakan akan tayang pada libur lebaran 2024.

sumber : antarasumsel.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


error: Content is protected !!